Dari 43 menit waktu tayang, menit ke-9 adalah
hulu ledak yang ingin saya bincangkan, tepat di menit itu "Just Bussiness" menjadi begitu sadis dan terasa akrab dengan sekitar, Robert Knepper berhadapan
dengan eksistensinya sebagai Cole Pfeiifer atau sebagai Theodore Bagwell,
dengan kata lain krisis identitas.
Ada baiknya menengok sejenak ke Tahun 1979
dimana Pionir Psikologi Sosial kelahiran Polandia, Henry Tajfel bersama John
Turner mengembangkan teori yang berusaha melihat kondisi minimal manusia untuk
mendiskriminasi manusia lainnya yang kemudian dikenal dengan Teori Identitas
Sosial, saya tak menganjurkan untuk mengabaikan jenis-jenis identitas sosial namun
proses identifikasi adalah ikhwal yang tak mati-mati. "Kita adalah tawanan dari
identitas kita sendiri, hidup dipenjara ciptaan kita sendiri," ujar Knepper.
Pengejaran atas identitas ini memiliki konsekuensi (1) manusia menjadi
terlampau ambisius, homo homini lupus dan mendangkal, (2) oleh sebab tak
tergapai, manusia membentuk identitas identitas baru nan palsu yang sekarang
tampak memaku dalam media sosial. Dalam bahasa teolog Denmark; Soren Kierkegaard,
konsekuensi kedua dapat disebut sebagai "absen dari diri sendiri." Sebagaimana
ditelaah Karlina Supelli dalam Jurnal Filsafat Driyarkara No. 3 Tahun 2013,
kesibukan orang dalam media sosial merupakan bentuk pantulan pelarian dari
kesekarangan. Semakin berbondong domba-domba sesat memproklamirkan identitas,
semakin berbondong pula wajah gembala. Manis dusta membentuk tatanan masyarakat
dimana "pembangkangan agung" individu dianggap aib lagi kadaluarsa.
Yang lebih unik, identitas kemudian
didigitkan, tepatnya 16 (enam belas) digit, 2 digit kode provinsi, 2 digit lagi
kode kabupaten, 2 digit kode kecamatan, 6 digit tanggal dan tahun lahir, dan 2
digit terahir sebagi nomor urut. Lantas, Kita kenal kemudian sebagi Nomor Induk
Kependudukan tapi saya kenal sebagai kolektifikasi pemiskinan individu yang
saya dukung sebagai sebuah struktur sistem dengan kritik sana sini.
Kecurigaan saya atas rasa hormat berlebih terhadap
Robert Knepper pun terjawab, Knepper lebih memilih "membangkang sendirian," bagaimana tidak, menjadi Cole Pfeiifer dengan identitas "tipe pria terhormat" pasti amat menggiurkan, direktur penjualan bagian utara, tinggal diapartemen
mewah dan lain-lainnya, tapi Knepper justru tetap memilih menjadi Theodore
Bagwell, narapidana psiko yang menanggung dosa moral sejak lahir. "Persetan
dengan itu, kita adalah siapa kita" ucapnya. dan saya rasa tulisan ini masih jauh dari selesai...