Bagaimana
bisa? Persis seperti Ronald Wilson Reagan yang menjadi Gubernur California di usia
56 tahun, Ray Kroc di usia yang tampaknya terlalu tua untuk hal apapun itu mengergaji stigma dengan satu kata: Ketekunan. Kroc mentaklid tesis Clarence
Floyd Nelson yang meraung di tengah malam buta pada sebuah hotel kelas melati; "Tidak ada satu hal pun di dunia ini yang
dapat mengambil tempat dari ketekunan. Bakat tidak akan bisa sebab ada banyak orang bertalenta yang tidak berhasil, kejeniusan tidak akan bisa sebab orang
jenius yang tidak dihargai adalah sesuatu yang klise, pendidikan tidak akan
bisa sebab dunia ini penuh dengan orang bodoh berpendidikan."
Sebab
itu, alih-alih bertutur banyak tentang Dick McDonald dan Mac McDonald yang
sejatinya adalah pembuka gerai pertama McDonald's, The Founder justru menyorot McDonald's dari sudut Ray Kroc yang memaku konsep waralaba untuk McDonald's. Jadi tak
ada elaborasi mendalam atas simbol lengkungan emas McD atau sistem speedee restoran
yang sangat revolusioner dizaman itu, hanya ketekunan-ketekunan yang berisi milkshake
bubuk bermerk Inst-A-Mix, Yahudi yang menjual Kitab Katolik, adu gulat pengacara,
dan gugatan datar perceraian di meja makan.
Meski
demikian, saya menyukai Ray justru kerena ia tak sempurna. Dibalik ambisi
selalu ada penglihatan luas. Ditengah keterbatasan kontrak kerja dengan
McDonald bersaudara yang membuat Ray menggadai rumah, Ray justru melihat apa
yang tidak dilihat Dick dan Mac, Ray melihat McD bukan lagi sebagai bisnis
penjualan burger tapi bisnis properti atas tanah. Semakin banyak retoran McD semakin
banyak tanah dimiliki Franchise Realty Corporation kepunyaan Ray Kroc. Singkatnya
Ray berkata pada McDonald bersaudara; "kalian
mempunyai kuasa penuh atas apa yang terjadi di dalam restoran, tetapi di luar? atas?
bawah? otoritasmu hanya sampai pintu saja." Metode Ray –yang diinisiasi oleh
Harry Sonneborn- ini menggelincirkan McDonald bersaudara sampai pada tingkat
larangan menggunakan nama mereka sendiri untuk berdagang.
Diakhir cerita ada adegan
menarik, ketika Dick McDonald bertanya kenapa Ray tidak "mencuri" McDonald's
dari pertama kali mereka bertemu, Ray menjawab "ada satu hal yang membuat McDonald’s istimewa yakni namanya, itu nama
yang mulia, dia dapat menjadi apapun yang kamu inginkan, tidak terbatas tapi
terbuka lebar. Dibandingkan dengan Kroc, apa itu Kroc? Apakah kamu mau makan
ditempat bernama Kroc, Kroc kedengaran seperti suara orang Slavic bodoh." Adegan
ini saya kira menjadi sebuah nyanyi bisu untuk kita bersama yang faktanya pada
saat ini dari popok bayi sampai nisan kuburan terikat dengan merk. Bedebah lah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar