Saya
tahu persis bahwa Chris Brancato dan dua orang temannya tidak mampu menubuatkan
masa depan, tapi melihat isi surat saya untuk Vince (2016) dan memulai Narcos (2015)
dengan kudeta 73 Jenderal Pinochet terhadap Kamerad Allende adalah sebuah
kebetulan, kebetulan dari kontingensi yang patut dirayakan.
Narcos
sendiri adalah narasi kebesaran Pablo Escobar dengan tidak mengerdilkan korban
yang bertitik pijak pada meleset nya peluru regu tembak Pinochet atas Mateo "cockroach" Morena dalam operasi penutupan 33 laboratarium dan penangkapan 346 penjual
narkoba di Chili.
Cockroach
tak hanya tak mati, tapi ia memenangkan lotere; sendirian dengan kokain. Petuah
mengenai kokain, "seekor tikus akan
memilih kokain ketimbang makanan dan minuman, ia akan memilih kokain ketimbang
tidur, ketimbang seks bahkan ketimbang hidup. Dan otak manusia tidaklah sama
seperti hewan pengerat kecuali mengenai kokain."
Cockroach,
ia hanya perlu mendapat pasar yang tepat dan pasar yang tepat dapat dimulai dari
Medellin, Kolombia. Ditemukan tahun 1616 oleh Francisco Herrera dan Don Campuzano,
Medellin 1980 sampai 1990 merupakan kota perdagangan narkoba lintas Negara dibawah
naungan kartel kolektif kolegial; tiga Ochoa Bersaudara, Jose Gacha, Carlos
Lehder, Gustavo Gaviria dan Pablo Escobar.
Ada yang
menarik dari Carlos Lehder, memulai karirnya sebagai pengedar mobil curian dan
ganja, Lehder yang menggilai John Lennon serta Adolf Hitler kemudian menerbangkan
kokain sejauh 340 Km dengan cara yang berbeda dari Ikarus. Jika Ikarus terbang
dengan sayap berbahan bulu dan lilin, Lehder menggunakan pesawat. Bersama
Escobar ia melelehkan mimpinya sendiri karena terlalu dekat dengan matahari.
Saya
kira, itu yang ditonjolkan Chris Brancato dan dua orang temannya dalam Narcos.
Pablo Escobar yang kesulitan mengendalikan mimpinya karena terlahir dan besar
di Kolombia. Imam Muslim bin al-Hajjaj meriwayatkan dalam nomor 1738 "…tidak akan ada yang bisa memenuhi mulut
anak adam kecuali tanah," Pablo yang pernah membakar tumpukan uang 20
miliar agar tubuh putrinya tetap hangat, mempunyai pedang Simon Bolivar dan tak
pernah mengikat tali sepatunya kemudian memutuskan terjun kedunia politik dan menjadi anggota
kongres Kolombia untuk dikeluarkan kembali oleh Rodrigo Lara Bonilla.
Dalam
La Gran Mentira, Episode ke-Delapan dari total 10 Episode Narcos. Jurnalis
Kolombia Diana Turbay Quintero bertanya pada Pablo; "Lalu apa yang kau inginkan?" Pablo menjawab "Aku ingin dihormati." Kisah Diana Turbay sendiri kemudian
diceritakan kembali oleh Gabriel Garcia Marquez dalam News of a Kidnapping
(1999).
"Dihormati" seperti apa maksud Pablo saya tak tahu, tapi Pablo berkata "…jika memang aku berubah jahat, …itu karena para oligarki yang tak
akan membiarkan seorang paisa dari Madellin lebih kaya dan lebih pintar dari
mereka." Alhasil, dengan bantuan Efram Gonzales; Pejuang ETA yang hendak
memerdekakan Basque dari Spanyol, Pablo pada November 1989 meledakkan pesawat
Boeing 727 milik maskapai Avianca untuk membunuh Capres Cesar Gaviria.
Tak mudah
memetakan Pablo sebagai protagonis atau antagonis, tapi pertanyaan Sebastian
Marroquin (dulu bernama Juan Pablo Escobar) setidaknya berusaha menggambarkan
itu; "Bagaimana caranya menulis surat
bagi keluarga yang pernah disakiti ayah Anda?"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar